Kelelahan mata tidak hanya disebabkan oleh paparan layar komputer, tetapi juga oleh posisi tubuh dan tata letak tempat kerja yang kurang tepat. Ergonomi memiliki peran besar dalam menjaga kenyamanan selama bekerja, termasuk dalam mencegah ketegangan pada mata. Saat duduk di depan komputer, posisi layar sebaiknya sejajar dengan mata atau sedikit di bawahnya, sehingga mata tidak harus terus menatap ke atas atau ke bawah dalam waktu lama.
Kursi yang digunakan juga harus memiliki sandaran yang mendukung punggung agar postur tubuh tetap tegak dan rileks. Jika posisi tubuh terlalu membungkuk atau condong ke depan, leher dan bahu akan ikut tegang, yang secara tidak langsung dapat memengaruhi kenyamanan penglihatan. Meja kerja sebaiknya memiliki tinggi yang sesuai, memungkinkan lengan dan pergelangan tangan berada pada posisi alami saat mengetik.
Pencahayaan ruangan merupakan faktor lain yang sering diabaikan namun sangat penting. Ruangan yang terlalu gelap membuat mata bekerja lebih keras untuk menyesuaikan diri, sedangkan cahaya yang terlalu terang bisa menyebabkan silau. Idealnya, gunakan pencahayaan alami dari jendela, namun pastikan sinar matahari tidak langsung mengenai layar komputer. Bila menggunakan lampu, pilih lampu dengan cahaya putih lembut yang menyerupai cahaya alami.
Selain itu, luangkan waktu untuk berdiri, meregangkan tubuh, dan menggerakkan mata ke arah lain setiap satu jam sekali. Kebiasaan kecil ini tidak hanya membantu mengurangi ketegangan otot, tetapi juga meningkatkan sirkulasi darah di sekitar area kepala dan leher. Dengan mengatur posisi tubuh dan lingkungan kerja secara ergonomis, produktivitas dapat meningkat tanpa harus mengorbankan kesehatan mata.